Jika boleh aku bertanya...
Taukah kalian rasanya nelangsa ditinggalkan...?
Kalian yg satu persatu pergi...
Demi mengejar asa & mimpi...
Kesempatan memang tak boleh disia-siakan...
Dan tak ada kata egois bagi orang yang ingin mencapai bulan...
Tapi...
Taukah kalian rasanya nelangsa ditinggalkan...?
Kalian yg sudah memberikan bekal,
Namun juga lupa meninggalkan pesan,
Bagaimana caranya menggunakan perbekalan...
Sungguh...
Taukah kalian rasanya nelangsa ditinggalkan...?
Di tengah jalan keramaian,
Hanya ada tujuan... Tanpa rute dan juga nomor kendaraan...
Sekali lagi jika boleh aku bertanya...
Taukah kalian rasanya nelangsa ditinggalkan...?
Hanya berpegang pada apa yang kalian katakan..
Hidup adalah perjuangan, pilihan dan juga kenyataan...
Kadang menyakitkan, tapi akan ada banyak kesenangan...
Dan jangan lupa selalu ada Tuhan...
Sekarang, jika boleh aku bercerita...
Tentang bagaimana rasanya nelangsa ditinggalkan...
Tanpa semangat, hanya ada peluh yang lekat...
Menyusuri lorong seperti hilang tersesat...
Terpaku sampai petang mengunggu tengat..
Kosong... Tanpa ruh, hanya ada jasad...
Ooooh... Kalian sungguh tega membuatku nelangsa...
Meski aku tahu hidup kalian juga harapan
Meski aku tahu, aku ini bukan pilihan...
Saat petang aku menunggu mentari tenggelam...
Aku merasa ada sebuah kehangatan...
Kalian hanya pergi membawa diri, bukan mentari...
Ada detak tekad dalam balutan sepi...
Masih ada Tuhan...
Kenapa aku harus menangisi kalian...
Kepercayaan memang membuat kita merasakan kehilangan...
Jika boleh aku berkata pada kalian...
Tentang bagaimana rasanya nelangsa ditinggalkan...
Awalnya memang menyakitkan...
Tapi kini jadi menguatkan...
Jika hidup ini memang perjuangan, pilihan dan juga kenyataan..
Aku harus berjuang karena ditinggalkan...
Menghadapi pilihan untuk mengasah kepercayaan...
Dan menerima kenyataan bahwa suatu hari... Aku juga akan meninggalkan
(Untuk semua jiwa-jiwa hebat yang pergi memenuhi pilihan, Aku rela ditinggalkan dan satu do'a dari kalian, akan menguatkan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar